Thursday, August 25, 2016

Pangkat Tertinggi

Diceritakan oleh Abuya Alhabib Abu Bakar bin Hasan Alatos Azzabidi:

Alasan mengapa makam bung karno sampai saat ini didatangi banyak orang. Adalah penghormatan beliau yg tinggi kepada Nabi Muhammad saw karena ketika mengunjungi arab saudi, ketika berjalan di kota madinah bersama raja saudi saat itu bung karno bertanya pada raja saudi "dimana makam nya Rasulullah saw ya raja?" Raja saudi menjawabnya "oh itu makam Rasulullah saw sudah terlihat dari sini".

Maka saat itu juga bung karno melepaskan atribut2 pangkat kenegaraanya.

Raja heran dan bertanya pada bung karno "kenapa anda melepaskan itu semua?" "Yang ada di sana itu Rasulullah saw pangkatnya jauh lebih tinggi dari kita, aku dan dirimu..." Lantas bung karno berjalan merangkak sampai ke makamnya baginda Nabi Muhammad saw".

Cerita ini disampaikan oleh Sayyid Husein Muthahar yang banyak menciptaan lagu-lagu perjuangan seperti hari merdeka (17 agustus tahun 45) hymne pramuka dan syukur dll beliau yang saat itu ikut bersama bung karno.

Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wasalam.

#islamramah

Bukan Mereka, tapi Kita Sendiri (Hikmah Sufi)


Seorang Guru Sufi ditanya tentang 2 keadaan manusia:

Yang pertama, 

Manusia yang rajin sekali ibadahnya, namun sombong, angkuh dan selalu merasa dirinya paling suci.


Yang kedua, 

Manusia yang sangat jarang ibadah, namun akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan cinta dengan sesama manusia.




Lalu Sang Guru Sufi menjawab:

"Kedua-duanya baik... Bisa jadi suatu saat manusia ahli ibadah yang sombong tersebut sadar tentang akhlaknya yang buruk, dan dia bertaubat kemudian ia akan berubah menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya."


"Dan yang kedua bisa jadi sebab kebaikan hati-nya, ALLAH akan menurunkan hidayah lalu ia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin."


Kemudian orang tersebut bertanya lagi: 

"kalau begitu siapakah manusia yang tidak baik...???"

Kemudian sambil menangis Sang Guru Sufi menjawab: 

"Yang tidak baik adalah kita, orang ketiga yang selalu merasa mampu menilai orang lain, namun lalai dalam menilai diri sendiri."

😭  😭  😭


#islamramah

Wednesday, August 17, 2016

Kakekku yang bernama Pair Alm.

Saya memiliki seorang kakek dari ibu yang bernama Pair, kata nenekku dulu “wong biyen ngunu lek njenengno anake gak koyok wong saiki, lek biyen ngunu njenengno anake yo pas lahir e ono opo yo dijenengno iku” jadi nama kakek ku pair itu diambil dari weton kelahiranya pahing dan dinamai pair.
Gambar Ilustrasi
Kakek ku ini lahir di kota Malang di daerah Bawang (kalau sekarang didaerah belakang Univ. Muhammadiyah Malang) beliau termasuk anak yatim, semenjak kecil sudah ditinggal mati ibunya, dan bapaknya bernama Pak Timbang, sangat dihormati di daerah Bawang dan sekitarnya karena menurut keterangan dari ibuku bapaknya kakek ku ini seorang penarik pajak diawal jaman kemerdekaan dulu, selain itu beliau juga memiliki tanah dan sawah yang luas didaerah tersebut. Seingat saya kakeku ini anak nomer dua dari dua bersaudara (maklum lupa).