Wednesday, March 24, 2010

Angkasa Raya (062009)



Teman . . .
Ketika dunia tak lagi tertawa dan menjadi neraka
Jangan kau anggap ini sebagai duka
Karena mentari masih terlihat terang
Kejar dan jangan jadi pecundang
Walau jalan semakin suram dan tak karuan
Langkahkan harapan dengan semangat perjuangan
Walau air mata darah 'tlah terhenti
Masih ada satu nyawa dalam satu raga siap mati
Mati ‘tuk perjuangakan dunia kita yang hilang
Terampas oleh penindas yang mengaku pejuang

Kawan . . .
Dengarlah hembusan angin dan sengatan mentari
Apa mereka pernah berkata bosan tuk slalu berhembus dan menyinari ?
Menyinari indahnya hidup kita yang harus diperjuangkan
Merangkak, berdiri, berjalan dan berlari tuk sebuah kemenangan
Dalam dunia yang tidak lagi seimbang
Diantara penindas yang diagungkan dan yang kecil semakin menghilang
Seakan dunia diciptakan bagi perusuh keadilan
Merampas semua hidup yang penuh kedamaian
Dan apakah kita pasrah hanya dengan melihat
Atau mungkin kita tlah jadi penjilat, terjerat, terlaknat

Tuesday, March 2, 2010

PADAM (kurt #3)



Sepertiga purnama
Ku terbangun disepertiga malam pertama
Dan ku mendengar alunan nada dari Metallica
Menghentakkan suara kematian dan derita
Melantunkan bait – bait merah hitam dunia
Mengingatkanku pada kawan lama
Sahabat diantara luka dan nestapa
Teman disaat bara api menyala – nyala
Kawan ketika merah membara